Sabtu, 11 Maret 2017

Dua Sisi

Saat angin tak lagi berhembus
Cahaya tak lagi memancarkan sinarnya
Begitu pula dengan mata yang terbutakan akan arah
Ketika itu kaki terasa kaku untuk melangkah
Dengan mulut terbungkam akan kata tak satu pun lisan menuturkan bahasanya
Kala itulah aku terpaku dalam gelap yang mencengkram
Tuli akan bunyi
Buta akan arah
Hambar akan rasa
Hanya bisa diam terpaku kaku menanti genggaman yang akan mengarahkanku menuju satu titik terang
Akan ku tunggu akan ku nanti suatu genggaman itu
Aku percaya akan kehadiranmu dimana engkau akan mengajakku menuju titik terang itu walau yang ku lihat engkau sedang tersenyum akan seseorang.